Call nowWA Chat

Kawista

Rp35,000

Category:

Description

BIBIT POHON KAWISTA

Tinggi tanaman : 20 – 50 cm
Hasil perbanyak : dari semai biji
Umur : > 6 bulan

Kawista / Kawis buah yang mungkin kurang populer di masyarakat. Tanaman buah buah yang dalam bahasa latin juga disebut sebagai Limonia acidissima saat ini mulai jarang ditemui. Kawista, masih satu famili dengan buah maja (Aegle marmelos (L.) .Tumbuhan yang mampu hidup di daerah bertanah kering dan identik dengan kota Rembang walaupun sebenarnya pohon Kawista ini berasal dari India bagian selatan memang kalah popular dibanding dengan buah-buah lainnya.
Pada umumnya tanaman ini dikenal sebagai Kawista. Pada beberapa daerah di Jawa biasa disebut sebagai Kawis sedangkan di Bali tanaman ini dinamakan Kusta. Tanaman bernama ilmiah (binomial) Limonia acidissima ini dikenal sebagai Elephant Apple atau Indian Woodapple.

Ciri-ciri tanaman Kawista.
– Tanaman Kawista (Kawis) menyukai hidup di daerah kering.
– Batang tanaman kawista relatif kecil dan tinggi bisa mencapai hingga 12 meter dengan cabang dan ranting yang ramping
– Tanaman ini memiliki kebiasaan meluruhkan daunnya.
– Pada cabang tanaman Kawista (Limonia acidissima) biasanya terdapat duri.
– Daunnya majemuk dengan ukuran panjang hingga 12 cm.
– Anak daunnya saling berhadapan, dua sampai tiga pasang.

Tanaman kawista sifat pertumbuhannya bisa dikatakan lambat jika dibandingkan dengan tanaman lain. Kualitas kayu pohon kawista sangat bagus namun karena tanaman ini pertumbuhannya lambat kurang tepat untuk produksi kayunya. Bunga tanaman kawista biasanya bergerombol dengan warna hijau agak putih dan kemerahan. Bunganya keluar dari ketiak daun atau terletak pada ujung ranting. Bentuk buah kawista yaitu bulat, kulitnya keras dan bersisik dengan warna coklat putih. Bau daging buahnya harum berwarna coklat agak kehitaman.
Akan jatuh dengan sendirinya buah Kawista yang telah cukup masak. Dikarnakan kulit buah kawista yang keras, meskipun telah jatuh buah ini tidak akan rusak.
Habitat dan Penyebaran Kawista. Pohon Kawista tumbuh di daerah tropis dengan kondisi tanah yang kering. Tumbuhan penghasil buah ini merupakan tanaman dataran rendah yang mampu tumbuh hingga pada ketinggian 400 mdpl.
Kawista tumbuh alami di daerah Sri Lanka, India, Myanmar, dan Indocina, kemudian menyebar hingga ke Malaysia dan Indonesia. Pohon Kawista juga sudah diintrodusir ke Amerika. Di Indonesia, Kawista tumbuh alami di daerah pesisir utara pulau Jawa.
Pemanfaatan pohon Kawista. Di Indonesia pohon Kawista belum banyak dibudidayakan dan hanya sekedar tumbuh alami secara liar di pekarangan dan kebun. Padahal di beberapa negara salah satunya di Sri Lanka tanaman ini telah mulai dibudidaya bahkan buah kawista ini disana diolah menjadi menjadi sebuah krim kawista dan menjadi salah satu komoditas eksport Negara tersebut.
Buah Kawista bisa dimakan langsung ataupun juga diolah menjadi beraneka kreasi seperti sirup dan dodol. Selain itu Buah kawista yang sudah matang diyakini mampu dimanfaatkan sebagai obat penurun panas dan sakit perut, serta dimanfaatkan juga sebagai tonikum.
Batang dan kulit pohon Kawista dipercaya bisa juga dijadikan untuk campuran jamu untuk mengatasi haid yang berlebih, mengatasi mual-mual, gangguan hati, juga sebagai obat untuk luka akibat gigitan serangga.
Amat disayangkan disini tidak banyak yang mengenal dan membudidaya tanaman Kawista. Padahal tanaman ini sangat potensial untuk menghijaukan lahan-lahan yang kurang aktif karena tanaman ini sangat tahan terhadap kekeringan.

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Kawista”

Your email address will not be published. Required fields are marked *